POTENSI ENDAPAN SANDSTONE FORMASI NGRAYONG DI LINGKUNGAN BACKSHORE SEBAGAI BAHAN PROPPANT UNTUK PROSES HYDROFRACKING

Abstract

Dalam kegiatan hydraulic fracturing diperlukan proppant yang berfungsi untuk mengganjal rekahan yang telah terbentuk agar tidak menutup kembali. Ada beberapa faktor untuk mendasari pemilihan proppant yang baik yaitu ukuran dari butir, kualitas (kandungan impurities), derajat kebundaran serta kehalusan permukaan butiran dari proppant. Setiap tipe proppant memiliki range ketahanan sendiri terhadap tekanan, maka dari itu penentuan ukuran butiran dari proppant sangat mempengaruhi untuk dilakukannya hydraulic fracturing dikarenakan semakin besar ukuran dari proppant, maka semakin besar juga permeabilitas dari proppant tersebut. Proppant yang memenuhi spesifikasi standard API RP - 19 adalah 90% dari berat sample material yang dilakukan sieve analysis harus berada di antara mesh dengan ukuran mesh terbesar dan terkecil yang telah ditentukan. Berdasarkan hasil sieve analysis 5 sample untuk menentukan distribusi ukuran butiran, didapat hasil persentase yang hampir sama antar sample. Sample 4 memiliki nilai persentase yang paling mendekati dengan standard API RP-19C yaitu 86%. Hasil kurang dari 90% yang didapatkan dapat disebabkan oleh dua kemungkinan, yaitu kurangnya sample yang diuji coba dan adanya pasir kuarsa yang berkurang saat pemindahan dari sieve shaker ke tempat pasir.